Berteman Baik dengan Tuhan

-Berteman Baik dengan Tuhan-

Hubungan kita dengan Tuhan memiliki banyak aspek. Dia sang pencipta, Tuhan, hakim, penebus, bapa, penyelamat, dsb. Tetapi hal yang mengejutkan adalah, Tuhan mau menjadi teman saudara!

Ditaman Eden kita bisa melihat hubungan Tuhan dengan manusia yang ideal, Adam dan Hawa menikmati hubungan yang special dengan Tuhan. Tidak ada ritual, upacara, atau agama, hanya suatu kasih yang begitu simple adanya saat Tuhan menciptakan manusia untuk pertama kali.

Di dalam perjanjian lama, hanya beberapa orang yang memiliki hubungan yang istimewa dengan Allah, merekalah yang disebut sahabat Allah. Daud misalnya. Takut akan Tuhan menjadi hal yang menggarisbawahi perjanjian lama.

Namun Yesus datang untuk mengubah semuanya itu. Ketika Dia membayar semua dosa-dosa kita diatas kayu salib, kita kembali dipersatukan dengan Tuhan. Tidak seperti halnya dalam perjanjian lama dimana imam-imam harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempersiapkan diri menghadap Tuhan, kita kini bisa berbicara dengan Tuhan kapan saja. Persahabat dengan Allah menjadi mungkin dengan pengorbanan Yesus Kristus, kita tidak lagi menjadi musuhNya.

Yesus berkata bahwa kita bukan lagi pelayan/hambanya, melainkan kita menjadi sahabatNya. Hamba tidak tahu urusan Tuannya, tetapi kita diajarkan tentang Bapa. Teman ini juga berarti bukan teman biasa-biasa saja. Tetapi teman dekat. Bagaimana caranya?

1. Dengan Komunikasi terus menerus.

Saudara tidak akan bisa berteman dekat dengan Tuhan hanya dengan datang ke gereja seminggu sekali, melainkan dengan melibatkan Tuhan dengan segala pengalaman hidup saudara. Dia ingin diikutsertakan dalam seluruh aktifitas, percakapan, problema, dan bahkan setiap pikiran saudara. Saudara bisa kapan dan dimana saja berkomunikasi dengan Tuhan.

Salah satu persepsi yang salah dengan berkomunikasi pada Tuhan adalah, harus menyendiri. Tentu saja, seperti dilukiskan Tuhan Yesus, saudara butuh waktu untuk menyendiri bersama Tuhan, tapi itu hanya sebagian saja. Saudara perlu merasakan keberadaanNya setiap saat. Kuncinya bukan merubah diri saudara, tapi merubah tujuan, pandangan saudara terhadap apa yang saudara lakukan. Apa yang saudara lakukan, lakukan untuk Tuhan. Berdoa dengan simple sepanjang hari, dari pada berdoa berpanjang-panjang dan berbelit-belit. Berdoa terus dengan tujuan untuk memulikan dan menghormati Tuhan, bukan mengontrol Dia.

2. Merenungi perkataanNya sepanjang hari

Tidak mungkin kita menjadi teman Allah tanpa tahu FirmanNya. Bila saudara tidak bisa meluangkan seharian membaca Alkitab, pikirkanlah Ayat-ayat yang saudara ingat. Itu sudah cukup. Semakin kita merenungi perkataan Tuhan, semakin sedikit hal-hal yang sebetulnya perlu kita khawatirkan.

Sahabat saling berbagi rahasia, Tuhanpun akan berbagi rahasiaNya pada saudara bila saudara selalu merenungi perkataanNya. Sama halnya Tuhan berbagi rahasia dengan Abraham, Daniel, Paulus, dan berbagai sahabatNya yang lain.

Sehabis membaca Alkitab atau mendengarkan khotbah, jangan langsung lupa begitu saja. Berlatilah untuk memikirkannya lagi dan lagi. Semakin saudara merenungkan kata-kata Tuhan, semakin saudara mengerti rahasia hidup ini yang seringkali dilewatkan orang-orang.

Tidak ada komentar: