Clear Conscience

-Clear Conscience -

Pelajaran penting tentang hati nurani bagi anak-anak Tuhan (dan para pelayan), ternyata bukan lagi hanya tertuju pada apakah hati nurani kita sudah bersih atau murni. Alkitab mencatat “…betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.”. (Ibrani 9:14). Terungkap jelas peristiwa yang terjadi saat kita memberi diri kita mengalami penebusan oleh darah Yesus, yaitu hati nurani kita dibersihkan, dimurnikan. “Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus iklas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati nurani kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni” (Ibrani 10:22).

Hati nurani yang murni (clear conscience) berarti telah kita miliki saat kita terima Tuhan Yesus. Hati nurani ( suara hati) ini akan memampukan kita untuk membedakan mana yang jahat dan yang baik, mana yang benar, mana yang salah. Hati nurani ini akan memampukan kita untuk menang dari godaan, akan membangun integritas kita dan juga tanggung jawab kita. Hati nurani ini akan meneguhkan kesaksian pelayanan kita, karena kita benar dalam hubungan kita dengan Allah, demikian juga dengan manusia. Hati nurani ini juga akan memampukan kita melakukan segala sesuatu dengan dikuasai oleh ketulusan, kejujuran dan kerendahan hati. Roh Kudus memakai hati nurani kita (sebagai bagian dari fungsi roh kita), dimana Dia bicara, menyatakan sesuatu. Hati nurani kita taat dan suka pada hukum-hukum Tuhan.

Persoalan sekarang adalah, apakah kita mendengarkan suara hari (hati nurani) kita, atau menolaknya, mengabaikannya. Jika kita belajar mendengar suara hati kita, dan taat, maka kita akan semakin peka dan tajam dalam hal mendengar suara Roh Kudus, suara Firman. Iman kita akan bertumbuh, hidup kita sehat, semakin kuat, kita punya damai sejahtera penuh.

Alkitab mencatat ada hati nurani yang baik (good conscience), berarti ada hati nurani yang buruk, jahat. Ada hati nurani yang lemah (weak conscience), berarti ada hati nurani yang kuat, teguh dan tangguh. Ada hati nurani yang terbelenggu, bersalah (guilty conscience), berarti ada hati nurani yang bebas, merdeka dan menang.

Apabila kita belajar untuk selalu mendengar suara hati (hati nurani, dimana Roh Kudus, dan Firman Tuhan menolong), maka kita akan bertumbuh semakin peka, kuat, bebas, menang, tulus, jujur, dan penuh damai. Namun bila kita menolak, dan mengabaikan hati nurani, maka kita akan menjadi lemah, lalu iman kita terbentur-bentur, dan kandas, seperti Himeneus dan Alexander, yang sering menghujat (1 Timotius 1:19-20).

Tidak ada komentar: