Worship……

Worship……

Inti penyembahan adalah berserah diri. Kata berserah diri mungkin adalah sebuah kata yang tidak terlalu popular karena hampir sama seperti kata tunduk, kalah, dsb. Tetapi berserah diri kepada Allah merupakan inti dari penyembahan kita kepadaNya. Kita memberikan diri kepada Dia bukan karena takut atau wajib, melainkan didalam kasih, Karena Allah lebih dahulu mengasihi kita (1 Yoh 4:9-10.19). Paulus mendorong kita untuk sepenuhnya menyerahkan diri kepada Allah dalam penyembahan. (Rom 12:1). Ibadah yang sejati berarti mendatangkan kesenangan bagi Allah, terjadi bila anda menyerahkan hidup anda sepenuhnya kepada Allah. Mempersembahkan hidup kepada Allah itulah yang dimaksudkan dengan penyembahan. Tindakan berserah diri ini disebut dengan banyak hal , yaitu : penyucian, menjadikan Yesus Tuhan anda, memikul salib anda, mati bagi diri sendiri, berserah diri kepada Roh Kudus.

Yang paling penting adalah bahwa anda mengerjakannya, bukan sebutan apa yang anda gunakan untuknya. Allah menginkan kehidupan anda seutuhnya. Sembilan puluh lima persen tidaklah cukup. Ada tiga penghalang yang merintangi penyerhan diri total kita kepada Allah: ketakutan, keangkuhan, dan kebimbangan. Kita tidak menyadari betapa Allah sangat mengasihi kita, kita ingin mengendalikan hidup kita sendiri, dan kita salah memahami makna dari berserah diri.

Penyembahan adalah tanggungjawab pertama kita kepada Allah. Kita menyembah Allah dengan menikmati-Nya. C.S Lewis berkata, “Ketika memerintah kita untuk memuliakan Dia, Allah mengajak kita untuk menikmati-Nya.” Allah ingin penyembahan kita dimotivasi oleh kasih, ucapan syukur, dan sukacita, bukan oleh kewajiban.

Jhon Piper mencatat, “Allah paling dimuliakan didalam kita ketika kita paling merasa puas didalam Dia”.

Penyembahan jauh lebih dari sekedar memuji, bernyanyi, dan berdoa kepada Allah. Penyembahan adalah gaya hidup yang menikmati Allah, mengasihi-Nya, dan memberikan diri kita untuk dipakai bagi tujuan-tujuan-Nya. Ketika anda menggunakan kehidupan anda bagi kemuliaan Allah, segala sesuatu yang anda kerjakan bisa menjadi suatu tindakan penyembahan. Alkitab berkata, “ Gunakan seluruh anggota tubuhmu sebagai alat untuk melakukan kebenaran bagi kemuliaan Allah (Roma 6:13b).

Sumber : The Purpose Driven Life

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Worship, penyembahan kpd Allah, menyerahkan hidup anda kepada Tuhan, membiarkan TUHAN bebas berkarya, melakukan apa yang DIA inginkan dalam hidup anda, agar nyata dalam setiap perjalanan hidup anda, ada YESUS di dalam diri anda... Menyembah bukan hanya beribadah, datang ke gereja, rajin baca alkitab, mengerti isi alkitab, bukan cuma itu... YESUS pun mengecam ahli2 turat dengan sangat keras karena hal ini (MATIUS 23) sangat keras apa yang di katakan YESUS...
jadi percuma saja seseorang mengerti isi dari alkitab, bernubuat dalam nama TUHAN, melakukan mujizat, tapi seseorang itu tidak memiliki PENYEMBAHAN dan PENGENALAN yang benar akan TUHAN.
MENYEMBAH bukanlah saat anda memanggil2 TUHAN sambil menangis, menyembah bukanlah saat kita ada di kebaktian,bernyanyi dan merasa terharu.... tetapi MENYEMBAH adalah saat anda melakukan kehendak ALLAH dalam hidup anda, melakukan semua yang bisa anda lakukan dengan sebaik-baiknya untuk MEMPERMULIAKAN TUHAN. Menyembah, berarti anda tunduk kepada TUHAN, anda bersujud serendah-rendahnya di hadapan TUHAN, saat anda mulai menyangkal diri, meninggakan kebiasaan buruk anda yang lama dll.. itu adalh satu bentuk penyembahan.. penyerahan hidup yang seutuhnya pada TUHAN.

WORSHIP, MENYEMBAH.. bukanlah kewajiban.. tapi jadikanlah PENYEMBAHAN itu suatu kebutuhan.. (sama seperti manusia butuh minum) demikianlah hendaknya anda melihat penyembahan itu dalam hidup anda.. Suatu kebutuhan yang anda nikmati, yang dengan sukacita dan kesadaran tinngi dan kerelaan dan ketulusan penuh anda MENYEMBAH TUHAN, karena TUHAN pun telah lebih dulu mengasihi anda (bahkan mati untuk anda). MEnyembah dalam ROH dan KEBENARAN. bukan cuma luarnya saja anda menyembah tapi hendaklah setiap manusia menyembah TUHAN dengan hati dan dalam setiap tingkah lakunya. jangan sampai TUHANpun mengecam anda, seperti DIA mengecam orang2 farisi dan ahli2 taurat ( munafik, celaka, orang2 bodoh, orang2 buta, sama seperti kubur yang di labur putih tapi dalamnya mayat yang busuk) seperti itulah TUHAN mengecam orang-orang yang tidak benar menyembah dan mengenal DIA, yang hanya dari luar aja keliatan baik, dari luar aja kelihatan menyembah, padahal hatinya tidak tertuju kepada TUHAN, kelakuannya tidak mencerminkan teladan YESUS...

MArilah kita belajar menyembah TUHAN dengan benar, sesuai dengan apa yang TUHAN inginkan, agar TUHAN di senangkan dan TUHAN pun tersenyum melihat kita.. ^_^/

Orang Perantauan mengatakan...

biarkan manusia melakukan kehendakNya
agar menjadi seorang yang sungguh Menanti kedatangannya untuk kedua kalinya