SIA-SIA (KAH) BERIBADAH KEPADA ALLAH

SIA-SIA (KAH) BERIBADAH KEPADA ALLAH ???

Pembacaan Alkitab dari Maleakhi 3 : 13 – 18

Tuhan menegor umatNya yang salah mengucap dan salah juga berpikir dihatinya, tentang “Betapa sesungguhnya Allah begitu memperhitungkan dan menghargai perjalanan ibadah kita kepadaNya.”

Pada ayat-ayat yang kita baca, umatNya berucap (dan berpikir) : 1. Adalah sia-sia beribadah kepada Allah!, 2. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadapNya?, 3. Apakah untungnya kita berjalan dengan pakaian berkabung dihadapan Tuhan semesta alam?, 4. (Tetapi) berbahagialah orang-orang yang gegabah : bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga.

Keadaan ini hampir sama, dengan apa yang dialami oleh pemazmur yang bernama Asaf (Dalam Mazmur 73). Dan mungkin juga banyak diantara kita (anak-anak Tuhan) pernah berpikir atau mengalami hal yang sama.

Pemazmur mengalami kecemburuan kepada pembual-pembual (yaitu orang-orang yang berkata congkak dan sombong), ketika dia melihat “kemujuran” orang-orang fasik. Karena (seolah-olah) kesakitan tidak ada pada mereka, (sementara) sehat dan gemuk tubuh mereka. Mereka (seolah-olah) tidak mengalami kesusahan manusia, mereka tidak pernah tulah seperti orang-orang lain. Harta benda mereka bertambah, dan mereka senang selamanya. (Sebab itupula, mereka (akhirnya) berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan, mereka menyindir, dan mengata-ngatai dengan jahatnya. Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual dibumi. Mereka berkata “Bagaimana Allah tahu semua hal ini?” )

Sehinggaa Asaf juga berpikir : 1. Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, 2. Sia-sia aku membasuh tanganku, tanda tak bersalah.

Tetapi APAKAH DEMIKIAN SESUNGGUHNYA, APAKAH DEMIKIAN KEBENARANNYA???

Allah menyebut ucapan itu (atau pikiran seperti itu) sebagai “kurang ajar” (your words have been harsh against Me. Kata harsh = kasar, keras, lalim, kejam).

KENAPA ??? Karena Allah justru begitu menghargai, dan memperhitungkan ibadah yang kita lakukan kepadaNya. Dikitab Maleakhi dikatakan, bahwa ada sebuah KITAB PERINGATAN ditulis (Yaitu semacam kitab CATATAN dari Allah). Isinya adalah catatan akan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang takut akan Tuhan, oleh orang-orang yang menghormati namaNya.

Dan sebagai ganjarannya, yaitu apresiasi (balasan penghargaan) dari Allah : 1. Mereka akan menjadi milik kesayanganNya, 2. Mereka akan dikasihi olehNya (seperti bapa kepada anak).

Maka kemudian akan terlihat kembali perbedaan (Allah akan membuat perbedaan) : 1. Antara orang benar dan orang fasik, 2. Antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepadaNya.

Kita perlu merindukan supaya kepada kita, Allah juga membukakan, mewahyukan kebenaranNya, dan janjiNya. Kita perlu untuk mengalami seperti (yang kemudian Asaf alami) : dia masuk dalam tempat kudus Allah (artinya mengalami hadirat Allah), dan melihat semua apa yang Allah sediakan bagi kita. Lalu kita akan begitu bersukacita dan berbahagia karenanya.

“dan bergembiralah karena TUHAN ; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu”. “Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang” (Mazmur 37 : 4,6).

Tidak ada komentar: