PUNYAILAH IMAN

- PUNYAILAH IMAN

Iman pertama atau iman perdana, kita terima saat kita mendengarkan injil, sehingga karena kasih karuniaNya kita diselamatkan oleh iman (Efesus 2:8-9). Untuk selanjutnya kita harus hidup dari iman kepada iman, sebab, “…. Orang benar akan hidup oleh iman” (Roma 1:16-17).

Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibrani 11:6). Ini berarti iman harus menjadi sesuatu yang harus kita miliki, jika kita ingin memperkenankan Allah. Iman merupakan kata benda, berbeda dengan percaya yang merupakan kata kerja. Berarti iman itu adalah sesuatu, yang dapat kita miliki, dapat kita punyai. Karena iman bukan kata kerja, maka jelas juga bagi kita bahwa iman tidak kita miliki karena usaha atau pekerjaan kita. Berbeda dengan percaya, yang merupakan respon kita terhadap firman Tuhan, maka iman adalah sesuatu yang kita peroleh, sesuatu yang kita miliki, karena dianugerahkan kepada kita.

Iman berarti saat ini, dan merupakan dasar bagi kita untuk mengalami kasih karunia yang telah tersedia (disediakan bagi kita). Yang punya iman, akan mengalami pertolongan, mujizat, kekuatan, kesembuhan (semua yang disebut kasih karunia). Sebab iman itulah yang menjadi pijakan, wadah, bejana bagi kasih karunia itu terjadi. Untuk mengalami kesembuhan, kita harus punya iman kesembuhan, untuk mengalami hidup berkelimpahan, kita harus punya iman hidup berkelimpahan. Demikian seterusnya. Jadi bisa saja kita sudah memiliki iman yang satu, tetapi belum memiliki iman yang lain. Untuk itu perlu bagi kita, untuk terus bertumbuh dalam iman, dan hidup dari iman kepada iman yang lain.

Iman timbul (muncul, ada) dari pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17). Untuk memiliki iman, satu-satunya jalan adalah kita harus mendengar firman Tuhan. Saat telinga rohani kita mendengarkan firman, maka iman timbul, dan akan kita miliki (punyai). Itu berarti bahwa kunci untuk hidup dari iman kepada iman, adalah lewat kita mencintai firman Tuhan, dan membiarkan terus telinga rohani kita mendengar firman.

Mari kita simak kejadian indah ini. Seorang yang lumpuh sejak lahirnya, dan belum pernah berjalan sama sekali, duduk dengan tekun dan dengan saksama mendengarkan Paulus berbicara (berkhotbah tentang Injil, kabar baik dalam Yesus). Saat orang itu mendengar, iman timbul dalam dirinya, dan sekarang Dia punya iman. Maka ketika Paulus melihat bahwa dia telah beriman (memiliki iman, mempunyai iman), maka Paulus tahu bahwa sekarang dia sudah dapat disembuhkan (mengalami kesembuhan). Maka Paulus hanya berteriak kepadanya untuk segera berdiri dan berjalan.

(Kis 14:8–10).

Mari dengar firman Tuhan, baca dan renungkan. Biarkan telinga rohani kita mendengar firman Kristus. Iman akan timbul daripadanya, sehingga kita punya iman, sebagai dasar bagi kasih karunia yang tersedia bagi kita itu, kita alami kenyataannya dalam hidup kita. Amin.

Tidak ada komentar: