“Panah Api” Si Jahat

“Panah Api” Si Jahat

Seandainya si Jahat datang pada kita dengan muka yang seram, bengis, berpakaian hitam, bertanduk runcing, membawa senjata “garpu besi tajam”, pastilah kita akan berusaha untuk menghindar, agar tidak terkena jeratnya.

Namun sebaliknya si Jahat datang dengan penyamaran bak “malaikat terang”, yang secara jitu menggoda dan menawarkan sesuatu seolah-olah akan membawa keuntungan, kebahagiaan, dan kenikmatan. Umpan yang menjadi pancingan untuk menjatuhkan itu, pasti kelihatannya menarik, harum, dan nikmat.

Orang yang tidak berjaga dan waspada seringkali tertipu. Hawa terpesona dengan tawaran yang menggiurkan dari si Jahat, yang mencoba menggunakan “umpan” lewat kutipan firman Tuhan yang ditambah-tambahi dan ‘diplintir’. Si Jahat datang seolah-olah berada dipihak yang benar bersama kita, dan berupaya agar pikiran-pikiran yang berasal darinya dapat kita terima.

Pikiran kita merupakan lahan yang menjadi sasaran utama si Jahat. Saat pikiran-pikiran yang ditawarkan si Jahat mulai mendapat tempat di pikiran kita, maka itu merupakan cela awal bagi dia untuk mengintervensi, mempengaruhi lebih jauh, serta memaksakan keinginan busuknya.

Apabila kita menerima, menyetujui pikiran-pikiran si Jahat, maka itulah awal dari kejatuhan kita. Godaan, tawaran, umpan si Jahat boleh ada, namun kita dapat, dan mampu untuk menolaknya, menghindarinya, dan menyingkirkan, serta memadamkannya.

Efesus 4:27 berkata, agar kita jangan memberi kesempatan, jangan memberi tempat, jangan memberi pijakan pada iblis.

Setiap saat si Jahat senantiasa mencoba melepaskan panah api-panah api untuk menembus dan melukai kita. Lalu dengan apa kita sanggup memadamkan panah api dari si Jahat? Efesus 6:16 berkata agar kita dalam segala keadaan, mempergunakan iman sebagai perisai untuk dapat memadamkan panah api tersebut.

1 Petrus 5:9 memberi petunjuk agar kita melawan si Jahat dengan iman yang teguh. Sementara

1 Yohanes 5:4-5 mengungkapkan bahwa iman adalah kemenangan yang mengalahkan dunia. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain daripada dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah?

Kata kuncinya adalah iman dan iman itu timbul oleh pendengaran akan Firman Kristus. Pikiran dan hati kita perlu dipenuhi dan dibaharui oleh Firman Kristus. AMIN

Tidak ada komentar: