My W o r s h i p,….
Kehidupan penyembahan kita dengan Bapa disurga merupakan suatu perjalanan panjang, seperti Henokh yang berjalan dan bergaul akrab dengan Tuhan sehingga pada suatu titik tertentu, Tuhan mengangkat dia ke surga (Kej 5:21-24).
Jika kita memperhatikan
1. PENGENALAN
Kita akan risih dan kikuk dengan orang yang belum kita kenal, apabila kita berbicara agak lama dengan orang yang belum kita kenal. Hal yang sama terjadi dengan orang yang belum sungguh-sungguh mengenal Yesus sebagai Tuhan yang layak dan pantas untuk disembah. Itulah sebabnya banyak orang tidak bisa menikmati penyembahan yang intim didalam kehidupan keseharian atau bahkan didalam ibadah. Mungkin ada yang beralasan, karena saya tidak cocok style worshipnya, atau tidak tahu, bagaimana harus menyembah. Penyembahan yang sesungguhnya tidak bicara mengenai style/gaya, dan dilakukan secara pribadi atau bersama-sama, tetapi berfokus pada apakah kita mengenal Allah. Apakah kita tahu, bahwa mengapa Ia memanggil atau menebus kita?
Sesungguhnya Allah menebus kita lewat karya Kristus di salib adalah bukan hanya supaya kita diselamatkan saja, tetapi lebih dari semuanya itu adalah; supaya kita kembali kepadaNya dan menyembah Dia selama-lamanya. Pengenalan akan Allah datang lewat kita membaca dan merenungkan firmanNya, karena Allah dan firmanNya adalah sama. Bahkan lebih dari 75% isi Alkitab adalah puji-pujian sehingga jikalau kita mencintai firman (membaca & merenungkan) maka otoritas kita akan menyembah Dia. Sebab tidak ada penyembahan tanpa pengenalan.
2. INTIMACY / KEINTIMAN
Sejauh mana kita mengenal Allah, sebegitu juga kita akan intim denganNya. Hari-hari ini banyak orang haus akan keintiman. Orang mulai berusaha meninggalkan pasangan hidupnya dan mulai membangun hubungan dengan pasangan yang baru dengan maksud mendapatkan suatu hubungan yang lebih intim dari pasangan yang sebelumnya. Walaupun tidak dapat disangkal, bahwa da alasan-alasan lain yang bias ditemukan didalam kasus ini. Dunia modernisasi membuat orang semakin egois dengan dirinya sendiri.
3. TENGGELAM DALAM HADIRATNYA
Alkitab menganalisa beberapa peristiwa nyata di mana awan kemuliaan Tuhan turun ditengah umatNya sehinga seakan mereka ditenggelamkan dalam hadiratNya. Ketika seseorang atau suatu kelompok tenggelam dalam hadirat Tuhan, mereka akan mengalami berkat Allah yang sebenarnya. Dosa akan lenyap saat kemuliaan Allah nyata. Kelaparan jasmani dan Rohani akan terpuaskan, manifestasi kesembuhan terjadi, ketakutan akan lenyap seketika, mata rohani terbuka untuk melihat segala sesuatu yang tersedia dialam rohani lewat iman pada firman, akan dipindahkan kealam jasmani.
Dalam Kel 24:15-18, Musa tenggelam dalam awan kemuliaan Allah selama 40 hari, siang dan malam. Hal yang luar biasa terjadi adalah Musa tidak lagi memikirkan hal-hal yang jasmani, misalnya makan dan minum. Karena roh Allah memuaskan bukan hanya rohnya Musa saja, tetapi jasmaninya. Bahkan lebih dari itu. Musa mendapatkan pewahyuan 10 Hukum Taurat serta aturan-aturan untuk manusia hidup sehat jasmani dan rohani. Jalan menuju kemuliaan Tuhan untuk menerima segala berkat perjanjianjasmani dan rohani sudah terbuka lebar lewat kematian Kristus di salib. Setiap saat pribadi atau korporat, kita bias tenggelam dalam penyembahan yang dalam. SEmua berkat yang tersedia dialam rohani dapat kita alami bahkan kita dapat memindahkannya dialam nyata.
----Cari Dia haus akan Dia, sembah Dia, antusias akan Dia dan alami perjanjian berkat dari Dia.
Kristus Yesus, Raja segala Raja. Jadilah pribadi pemegang perjanjian Tuhan.
Sumber : Tabloit bulanan abba voice edisi juni 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar