Nada Dasar Sama

- Nada Dasar Sama -

Pelayanan dalam gereja ibarat satu kelompok orchestra, dengan sejumlah pemain dengan beragam alat musik. Semua alat musik mengeluarkan berbagai suara, namun pasti permainan mereka didasarkan pada satu nada dasar yang sama. Semua boleh berimprovisasi sesuai kemampuan dan potensi masing-masing, namun harmonisasi tetap ditentukan karena mereka bermain dengan nada dasar yang sama.

Selanjutnya, keharmonisan mereka juga amat bergantung pada kepatuhan dan keteraturan dalam mengikuti kode gerak dan arahan sang konduktor (dirigen)

Adanya keinginan untuk keluar dari nada dasar dan arahan sang dirigen, menyebabkan adanya suara asing yang fals, atau adanya suara minor yang merusak keharmonisan. Juga ambisi-ambisi yang ingin menonjolkan diri akan membuat tempo permainan menjadi rusak. Adanya keengganan untuk bermain pada ritme yang disepakatipun akan juga membuat tempo permainan menjadi rusak. Adanya keengganan untuk bermain pada ritme yang disepakatipun akan juga membuat suasana kacau.

Jenis suara yang keluar dari gitar berbeda dari keyboard, berbedapula dengan seruling, rebana, drum, trompet, biola, dll. Jadi jangan berharap untuk bisa membuat jenis suara tersebut sama. Yang bisa dilakukan adalah menyetel semua alat untuk menyamakan nada dasar yang sama dan mulai bermain.

Permainan kita akan berlanjut terus, dan semua para pemain harus tetap diposisi yang tepat untuk memberikan sumbangsih bagi keberhasilan “orkestra rohani” yang sedang kita jalankan.

Apa alat musik yang saudara gunakan? Dan bagaimana bentuk alat itu? Bukankah hal yang paling utama? Tetapi sejauh mana saudara mendukung permainan sehingga kedengaran satu simponi yang merdu dan semarak, itulah yang utama.

Bermainlah dengan sepenuh hati, bermainlah pada nada dasar yang kita sepakati bersama, ikutlah arahan dirigen, lalu mulailah BERIMPROVISASI sesuai dengan talenta/karunia masing-masing. Maka dengarlah sebuah orkestra yang mengundang riuhnya tepuktangan tanda keberhasilan.

Tidak ada komentar: