Ishak (dan Yakub) Rohani

-Ishak (dan Yakub) Rohani-

Satu hal penting yang kita harus terus belajar, adalah mempercayai janji-janji Tuhan. Walaupun mungkin keadaan-keadaan yang kasat mata belum menunjukan kenyataan seperti yang kita harapkan, namun itu tidaklah berarti bahwa janji-janji itu gagal atau menjadi sia-sia. Kata “bergembiralah karena Tuhan” (Mazmur 37:4) mengungkapkan suasana batin yang seharusnya terjadi pada kita, setiap kali kita mengingat siapakah Allah kita, dan apakah yang Ia dijanjikan bagi kita.

Ketika terjadi kelaparan, Tuhan meminta Ishak tetap di Gerar (Kej 26:1-6) dengan berfirman, “Jangan pergi ke Mesir…”. Mesir melambangkan dunia, cara hidup dunia, konsep dunia.

Diam di Gerar berarti berhadapan dengan masalah kelaparan. Kenapa harus tetap di Gerar? Bukankah boleh mencari alternative pertolongan? Kenapa harus bersusah-susah didalam kesulitan dan pergumulan? Tetapi. Allah ingin menunjukan bahwa Dia-lah yang berjanji (bahkan mengikatnya dengan sumpah), dan Dia berkuasa menepati dan menggenapi janji-Nya. “…dan oleh keturunan mu semua bangsa dibumi akan mendapat berkat…”

Perhatikan, bahwa rancangan besar dan missi Tuhan (yang original) adalah memanggil kita untuk mengalami janji berkat (1 Petrus 3:9b), dipenuhi berkat, melimpah dengan berkat (Yohanes 10:10b) bahkan sampai meluber, hingga mulai menyentuh orang lain. Dia memberkati supaya kita menjadi berkat. Ini sumber keberkatan dan keberhasilan. Berkat itu bukan berhenti pada kita, dan kita menjadi gemuk berkat. Tapi pertama, kita diberkati, lalu kemudian kita menjadi saluran berkat itu kepada orang lain.

“Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat, SEBAB ia DIBERKATI Tuhan” (Kej 26:12). Mengapa Ishak menjadi perkecualian? Bukankah sedang terjadi kelaparan, gandum tidak tumbuh, atau panen gagal? Kuncinya hanya karena ia diberkati Tuhan. Dan proses keberkatan itu, tidaklah berhenti sampai panen satu kali. “Dan Ishak menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya” (Kej 26:13). Grafik kehidupan yang tidak menurun, tidak juga datar, tapi menanjak hingga mencapai pemenuhan janji-janji. Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari” (Amsal 4:18). “Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Tuhan ke Sion” ( Maz 84:8).

Ingat dan pastikan, bahwa ukuran keberhasilan kita bukan uang, fulus, Mamon, harta, bukan pula status, posisi, dan jabatan. Semua itu adalah “Yang ditambahkan kepada mu”, atau yang menyertai hidup keberkatan itu.

Yang menggairahkan kita adalah bahwa “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturanan Abraham (Ishak, Yakup, dan seterusnya…dan seterusnya…) dan berHAK menerima janji Allah” (Gal 3:29). Kita diberi keistimewaan (Privilege). Bersyukurlah………

Tidak ada komentar: