PoHon vS BuAh

- PoHon vS BuAh -

“Sebab dari buahnya pohon itu dikenal..” (Matius 12:33b). Klaim tentang satus kita sebagai anak Tuhan, orang yang lahir baru, dari kamu injili, (apalagi) disebut dari kalangan karismatik, TIDAKLAH cukup untuk menyatakan bahwa kita sudah cukup baik. Orang lain tidak akan menerima begitu saja, atau merasa “terberkati” tanpa melihat buah-buah yang menjadi output hidup kita. Atau barangkali, yang terjadi adalah : status tidak berpadanan dengan keseharian kita, “sebutan” tidak klop dengan cara hidup kita.

Tantangannya lagi, standar hidup kita akan diamati “lebih” oleh orang lain, terutama pemercaya lainnya. Dulu kita ada bersama mereka, kemudian kita dimasukan oleh-Nya kedalam satu komunitas baru (kirbat baru). Sehingga yang dituntut kemudian adalah, “rasa” anggur yang semakin baik, semakin nikmat, seperti pada pesta kawin Kana. Atau yang terjadi kemudian adalah ketidaksingkronan klaim status dengan kenyataan praktis hidup kita.

Yang menjadi tujuan akhir orang menanam pohon buah-buahan adalah untuk memperoleh buahnya. Dan yang dapat/diharapkan untuk dinikmati orang dari sebuah pohon adalah buahnya, pahit atau manis rasanya. Dalam kehidupan rohani kita, buah yang dimaksud berupa karakter (buah-buah Roh), pekerjaan/perbuatan baik yang kita lakukan, dan buah kesaksian/pelayanan kita.

Jadi, adalah sangat penting untuk kita melakukan pengamatan dan perenungan tentang hidup keseharian kita. “Karena itu, perhatikan dengan saksama. Bagaimana kamu hidup…” (Efesus 5:15). Jangan seperti orang bebal.

Klaim status menjadi tidak begitu bermakna, apabila output yang kita hasikan “jauh panggang dari api”. Malah yang terjadi seperti garam yang kehilangan keasinan-nya, tidak ada lagi gunanya, selain dibuang (dijauhkan, ditolak, tidak diharapkan ada) dan diinjak (dilecehkan, direndahkan) orang. Kita harus menghindarkan dimana orang lain berkata, “Ah..sama aja…” atau pemercaya lainnya berkata, “Huh… yang beda Cuma diriuhnya ibadah…”

Jadi demikian halnya, secara prinsip kita telah gagal.

Tidak ada komentar: