KEJATUHAN TIDAK BERLANGSUNG TIBA-TIBA

KEJATUHAN TIDAK BERLANGSUNG TIBA-TIBA

Seringkali kita berpikir bahwa seseorang yang jatuh (ke dalam dosa yang serius), mengalami kejadian yang tiba-tiba, mendadak, atau terjadinya begitu saja secara kebetulan. Anggapan yang seperti itu, dalam banyak hal, jelas keliru.

Seringkali juga kita lebih fokus pada (menaruh perhatian) hanya pada dosa yang dilakukan, atau pada akibat-akibat yang dapat timbul, daripada kita melihat hal yang mendahului kejadian tersebut berlangsung atau apa yang menjadi penyebabnya.

“…dan janganlah merawat tubuhmu (memberi persediaan) untuk memuaskan keinginannya”
(Roma 13:14b). Ada istilah “pronoia” untuk menggambarkan hal itu. Pronoia berasal dari dua suku kata, ‘pro’ dan ‘noia’ yang punya arti ‘awal’ dan ‘pikiran’. Maksudnya pikiran-pikiran awal yang dibentuk dalam diri kita, rencana-rencana awal, imajinasi-imajinasi awal.

Jika pikiran-pikiran negatif mulai timbul, lalu dibiarkan bertumbuh, membesar, kemudian mulai mempengaruhi kehendak dan perasaan kita, dan menjalar pada tubuh kita, maka saat ada sarana pelampiasan, atau titik salurannya, maka yang terjadi adalah kejatuhan.

Sebab itu, apabila pikiran-pikiran negatif timbul, maka jangan memberikan lahan atau tempat baginya. Buang jauh-jauh dan kalahkan dalam kuasaNya. Ibarat gelombang radio, segeralah pindah ke saluran lain. Pertobatan berarti perubahan pikiran. Artinya pikiran-pikiran negatif itu digantikan. Atau diubah dengan pikiran-pikiran sehat dan positif.

Sementara langkah paling awal, upayakan agar tidak memberi sarana bagi pikiran-pikiran negatif itu timbul. Pemazmur berseru ..”Lalukanlah mataku dari perkara dursila…”

“Janganlah kiranya aku aku melihat hal yang sia-sia”. Lalu Ayub berkata , “Masakan aku memperhatikan anak dara….”

Apa yang kita lihat, atau apa yang kita dengar, sebagai sumber bagi timbulnya pikiran-pikiran negatif atau positif, haruslah kita pilih, filter secara efektif.

Kejatuhan mulai dari pikiran. Tindakan dosa hanyalah akibatnya. Makanya Yesus berkata, bahwa berzinah bukan terjadi pada bertindak-nya, tetapi sudah berlangsung pada saat berpikir-nya.

Tidak ada komentar: