The Little Foxes

The Little Foxes

“Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga” (Kidang Agung 2:15).

“Catch us the foxes, the littel foxes that spoil the vines, for our vines have tender grapes” (Song of Solomon 2:15, KJV).

Sangat menarik memperhatikan bahwa rubah-rubah (anjing hutan, serigala = si perusak) yang dimaksud adalah rubah kecil, bukan yang besar, yang raksasa. Lalu kita menemukan kebun anggur yang sedang berbunga. Berbunga berarti satu tahap lagi menuju berbuah, mendapatkan hasil, menggapai tujuan, menggapai yang diharapkan. Kumbang, kupu-kupu, atau angin akan membantu terjadinya penyerbukan pada bunga, lalu muncullah buah.

“Kebun anggur” itu menggambarkan kita, yang adalah “ladang Allah”, “kebun Allah”, “ladang pertanian Allah” (1 Korintus 3:9, Yesaya 5 “Nyayian tentang kebun anggur”). Kebun anggur yang daripadanya diharapkan buah, didapatkan hasil.

Perlu dijaga agar kebun anggur tidak dirusak oleh ruba-ruba kecil. Kecil berarti sesuatu yang kita abaikan, kita tidak peduli, kita tidak perhatian, kita tidak menganggap penting, atau kita anggap sepeleh. Namun ternyata dia bisa memberi dampak yang merusak.

Kepahitan, akar pahit, ketidaksediaan mengampuni sering kali kita biarkan ada, biarkan hidup dan bertumbuh, atau kita tegarkan hati kita untuk menyelesaikannya. PADAHAL dampaknya bisa serius. Kita akhirnya bisa mencemarkan banyak orang, kita bisa tidak diampuniNYA, atau malah kita diserahkanNYA kepada algojo-algojo. Kebun anggur yang sedang berbuah bisa RUSAK.

Kesombongan, keangkuhan, kecongkakan, tinggi hati, tidak mau dinasehati, tidak mau ditegur, tidak menundukkan diri terhadap otoritas yang diatasnya, sering kita biarkan ada, atau kita tidak serius mendeteksinya. PADAHAL dampaknya bisa serius. Kita bisa mengalami kehancuran, kejatuhan, direndahkan, tidak menerima kasih karunia, atau belas kasihan. Kebun anggur yang sedang berbunga, bisa RUSAK.

Pertemanan yang salah, darimana kita menerima masukan atau nasehat, kepada siapa kita datang untuk mengadukan masalah kita – baik tentang teman hidup, keuangan, pekerjaan, pelayanan, hubungan dalam keluarga – seringkali kita lakukan sembarangan, tidak bijaksana, atau semau kita. PADAHAL dampaknya bisa serius, karena kita bisa menjadi malang, lalu hal-hal yang baik sebelumnya menjadi rusak. Kebun anggur yang sedang berbunga, bisa RUSAK.

Bersungut-sungut, tidak berterimakasih, tidak menghargai apa yang Tuhan berikan, tidak bersyukur untuk jerih lelah dan kebaikan orang lain. Tidak mempercayai apa yang Tuhan janjikan, keinginan untuk cepat mendapatkan sesuatu, ketidakpuasan yang negatif, menyukai jalan pintas, seringkali kita anggap sah-sah saja. PADAHAL dampaknya bisa serius, karena kita akhirnya mencontoh cara hidup bangsa Israel yang baru keluar dari tanah Mesir. Tulah bisa terjadi, iman kita tidak bertumbuh, ketidakpercayaan kita menghambat aliran berkat. Kebun anggur yang sedang berbunga, bisa RUSAK.

Mengabaikan firman yang dibukakan, tidak melakukan kebenaran yang disingkapkan, menganggap angin lalu suara Tuhan, menolak hati nurani, seringkali kita biarkan menjadi kebiasaan kita, kita tunda hingga berlarut-larut. PADAHAL dampaknya bisa serius. Mujizat bisa terhambat, kesembuhan bisa tertahan, kelepasan bisa tertunda, pertolongan bisa menjauh. Kebun anggur yang sedang berbunga, bisa RUSAK.

Lalu, bagaimana? Tangkaplah rubah-rubah kecil itu. Jangan biarkan hidup dan berkeliaran...

Tidak ada komentar: